Cara Memonitor Kesehatan Kucing

Susahnya menjadi kucing karena tidak dapat mengatakan pada pemiliknya ketika mulai sakit. Pemiliknya baru mengetahui beberapa lama setelah si kucing menunjukkan perubahan tingkah laku seperti lebih sering tidur, tidak mau makan atau diare. Dan seringkali pemiliknya baru tahu ketika keadaan kucing sudah semakin parah dan terlambat untuk dibawa ke dokter hewan.

Seberapa baik anda mengenali kucing kesayangan Anda ?
Bagi yang belum mengenali kucingnya, maka yang terbaik dilakukan adalah waspada dan terbiasa mengenali tanda-tanda ketika kucing mulai sakit. Bisa saja mereka sudah sangat sakit sementara pemiliknya belum melihat gejala tersebut dengan jelas.

Kucing yang sehat selalu waspada dan responsif terhadap lingkungan atau sesuatu yang baru, mempunyai nafsu makan yang baik, jarang sekali makan berlebihan serta sering menjilati dan membersihkan bukunya (grooming). Kucing cenderung menyembunyikan sakitnya. Oleh karena itu sebaiknya waspada dan memperhatikan tanda-tanda di bawah ini yang merupakan cara untuk memonitor kesehatan kucing.

    Pincang :
    Ada kemungkinan karena luka memar, gigitan, patah tulang.
    Bersembunyi ditempat gelap atau dingin lebih dari 24 jam :
    Ada kemungkinan karena demam.
    Mengeong terus-menerus :
    Ada kemungkinan karena Birahi (waktunya kawin) atau kesakitan.
    Batuk terus-menerus :
    Ada kemungkinan karena flu kucing, penyakit pernafasan, tenggorokan tersumbat.
    Menggaruk bulu :
    Ada kemungkinan karena terdapat parasit kulit & bulu (kutu, jamur, bakteri), atau karena infeksi /luka kulit.
    Menggaruk telinga/menggoyangkan kepala terus-menerus :
    Ada kemungkinan karena telinga kotor, infeksi telinga, tungau/kutu telinga (ear mites).
    Mengunyah terus-menerus :
    Ada kemungkinan karena benda asing tersangkut sekitar mulut.
    Menjilat-jilat atau menggigit-gigit bagian tubuh tertentu terus-menerus :
    Ada kemungkinan karena kesakitan/gatal bagian tubuh pada bagian yang digigit.
    Mata lesu/mengantuk, tidur seharian :
    Ada kemungkinan karena demam, kurang nutrisi, penyakit menular.
    Marah/menolak digendong :
    Ada kemungkinan karena gangguan/sakit pada organ dalam (paru-paru, hati, ginjal, dll).
    Hilang nafsu makan :
    Dapat dilihat dari jumlah makanan dalam piring makan kucing tidak berkurang.
    Kurang minum atau minum berlebihan (tidak seperti biasanya) :
    Akan berakibat pada dehidrasi, diabetes.
    Buang kotoran atau kencing di luar tempatnya (litter box) :
    Ada kemungkinan karena diare, gangguan hormon, gangguan saluran kencing.
    Warna pucat atau kekuningan pada gusi atau sekitar mata :
    Ada kemungkinan karena dehidrasi, anemia, parasit darah.
    Darah pada air kencing (urin) :
    Ada kemungkinan karena gangguan pada organ & saluran kencing atau parasit darah.
    Bulu terasa kasar :
    Ada kemungkinan karena gangguan nutrisi, pencernaan, parasit pada bulu & kulit.
    Lendir atau darah pada kotoran (pup) :
    Ada kemungkinan karena cacing, gangguan pencernaan, makanan tidak cocok.
    Tidak pup lebih dari 1 hari :
    Ada kemungkinan karena dehidrasi, usus tersumbat hairball, gangguan pencernaan.
    Diare terus menerus :
    Ada kemungkinan karena feline panleukopenia, makanan tidak cocok, parasit pencernaan.
    Muntah terus menerus :
    Ada kemungkinan karena feline panleukopenia, gangguan pencernaan, makanan tidak cocok.
    Perut gendut :
    Ada kemungkinan karena kembung, kegemukan (obesitas), pembengkakan hati.
    Kurus :
    Berarti berat badannya berkurang.

Related product you might see:

Share this product :

Posting Komentar

 
Copyright © 2013. DC - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger